Liputan6.com, Jakarta: Sosok ini tidak pelit memberi ilmu. Tidak pula mereka banyak menuntut. Senang bila anak didiknya berhasil. Bekal yang diberikan pun besar manfaatnya sampai sekarang. Dan mereka pun menyandang gelar pahlawan tanpa tanda jasa sebagai bentuk penghormatan.
Mereka yang dimaksud adalah guru. Dan hari ini, Kamis (25/11), bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional 2010. Sebuah hari yang istimewa bagi jutaan guru di Indonesia. Hari Guru Nasional diperingati bersama hari ulang tahun PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).
Sosok guru juga dihormati di negeri tetangga dan benua lain. Di Hongkong hari guru diperingati setiap 10 September, Korea Selatan setiap 15 Mei, Malaysia pada 16 Mei, lalu Cina diperingati setiap 10 September. Pemerintah Australia bahkan menetapkan Jumat terakhir pada Oktober sebagai Hari Guru Sedunia, Amerika Serikat misalnya pada minggu pertama di bulan Mei.
Jasa-jasa guru mendapat perhatian khusus dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat menghadiri Hari Guru Nasional pada 2004 silam, Presiden Yudhoyono mulai reformasi keberadaan guru, yakni dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sebagai tenaga profesional.
Dengan demikian guru mengemban tanggung jawab untuk mencapai kemajuan pendidikan. Sejalan dengan proses tersebut tak jarang mereka menemui banyak kesulitan. Di antaranya gaji yang disunat, rendahnya upah guru, dan kecilnya peluang jenjang karier. Namun semua itu tak mengurangi motivasi mengajar. Semangat itu ditunjukkan para guru di desa-desa terpencil. Mereka tulus berbagi ilmu di tengah keterbatasan yang ada.
Demikianlah jasa guru. Jasa mereka amat besar. Begitu pula pengaruh para guru mendidik dan membimbing murid. Teruslah kau berjuang guru, agar tercipta peserta didik yang berilmu tinggi, berakhlak mulia dan mencetak pemimpin yang mampu membawa negeri ini ke arah yang lebih baik.(AIS/ANS)
Mereka yang dimaksud adalah guru. Dan hari ini, Kamis (25/11), bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional 2010. Sebuah hari yang istimewa bagi jutaan guru di Indonesia. Hari Guru Nasional diperingati bersama hari ulang tahun PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).
Sosok guru juga dihormati di negeri tetangga dan benua lain. Di Hongkong hari guru diperingati setiap 10 September, Korea Selatan setiap 15 Mei, Malaysia pada 16 Mei, lalu Cina diperingati setiap 10 September. Pemerintah Australia bahkan menetapkan Jumat terakhir pada Oktober sebagai Hari Guru Sedunia, Amerika Serikat misalnya pada minggu pertama di bulan Mei.
Jasa-jasa guru mendapat perhatian khusus dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat menghadiri Hari Guru Nasional pada 2004 silam, Presiden Yudhoyono mulai reformasi keberadaan guru, yakni dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sebagai tenaga profesional.
Dengan demikian guru mengemban tanggung jawab untuk mencapai kemajuan pendidikan. Sejalan dengan proses tersebut tak jarang mereka menemui banyak kesulitan. Di antaranya gaji yang disunat, rendahnya upah guru, dan kecilnya peluang jenjang karier. Namun semua itu tak mengurangi motivasi mengajar. Semangat itu ditunjukkan para guru di desa-desa terpencil. Mereka tulus berbagi ilmu di tengah keterbatasan yang ada.
Demikianlah jasa guru. Jasa mereka amat besar. Begitu pula pengaruh para guru mendidik dan membimbing murid. Teruslah kau berjuang guru, agar tercipta peserta didik yang berilmu tinggi, berakhlak mulia dan mencetak pemimpin yang mampu membawa negeri ini ke arah yang lebih baik.(AIS/ANS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar